Ini kedua kali saya ke Makassar. Kali ini ngga cuman tiga hari tapi seminggu, yang berarti saya jalan-jalan kota Makassar dan sekitarnya. Perjalanan kali disponsori oleh kantor, jadi sebelum liburan saya dan Ibu harus mengurusi toko Siti Hajar yang ada di Pengayoman 38, mengurus per-notaris-an buat kontrak toko lima tahun yang akan datang, ketemu teman-teman Ibu dan blablabla. Hari kedua saya bertolak menuju Bone untuk menengok toko agen Siti Hajar. Perjalanan ditempuh dengan mobil selama lima jam, iya lima jam yang sangat menyiksa pantat! Untung di dalam mobil travel menggunakan AC selama perjalanan ke Bone, karena panasnya Sulawesi Selatan ngga masuk di akal, bisa bikin migrain dan emosi setiap saat. Ini sungguh ngga lebay, tapi sungguhan sesaui apa yang saya alami sendiri. Sesampainya di Bone, kami disambut ramah oleh Bu Tina dan keluarga, beliau adalah agen Siti Hajar yang sangat loyal kepada perusahaan kami. Setelah ramah tamah dan tentunya kami dijamu dengan makan siang yang subhanallah nikmat.
|
eh buah kaya rujak |
|
kepiting isi telor |
|
kepiting isi telor |
|
es pisang ijo |
Setelah disumakan siang dan dessert yang super nikmat, kami di ajak ke Pantai Pallete sekalian ngeliat sunset. Kapan lagi ngeliat sunset di Sulawesi yakan :)
|
cottage yang terbengkalai |
|
pantai pallete |
|
pantai pallete |
|
pantai pallete |
Setelah puas berkeliling kami kembali ke hotel untuk istirahat. Keesokan harinya kami di ajak jalan-jalan ke Goa Mampu yang berada di Desa Cabbeng Kec. Dua Boccoe. Konon katanya Goa Mampu ini berasal dari tujuh desa dan satu kerjaan yang dikutuk menjadi batu oleh entah berantah yang saya kurang jelas informasinya. Dari luar Goa ini terlihat biasa saja dan berbentuk seperti gunung, namun setelah masuk ke dalamnya saya sampai terkagum karena super indah dan luas sekali. Tour guide menjelaskan macam-macam batu yang bebrbentuk seperti manusia, lumbung padi, persawahan, air mancur. Sayangnya saya tidak mengabadikannya karena menurut saya itu sangat "mengganggu" hati saya.
Setelah puas main di dalam Goa Mampu kami bertolak kembali ke Makassar. Perjalanan malam ternyata lebih menyeramkan dibandingkan siang hari, karena para supirnya hanya menggunakan insting dan pengalaman saja, dimana sepanjang jalan tidak ada pembatas yang langsung jurang. Setelah menempuh 6 jam perjalanan kami sampai di Makassar dengan selamat.
Hari selanjutnya kami bertamasya ke Bantimurung Waterfall yang berada di Maros. Bantimurung ini dahulu kala terkenal dengan kupu-kupu yang beragam warna, namun sekarang kupu-kupu tersebut dijual menjadi hiasan. Sayangnya saya tidak mendokumtasikan karena saya sedfih melihat kupu-kupu tersebut menjadi hiasan dibalik kaca. Waktu yang ditempuh dari kota Makassar ke Bantimurung hanya dua jam saja, saat kami kesana cuaca sedang mendung namun tetap panas yang paling dominan.
Hari terakhir kami mengunjungi Malino Highland dan Air terjun yang entah namanya super kewl, Air Terjun Ketemu Jodoh. Konon katanya orang mandi atau cuci muka disana akan segera bertemu jodohnya. Blah untungnya itu hanya omongan belaka dan saya pun tidak percaya hal-hal berbau 'konon katanya'. Dari Makassar menuju Malino ditempuh dengan dua sampai tiga jam sesuai dengan kondisi jalanan. Namun Malino patut dikunjungi karena udaranya yang sejuk dan tidak terlalu panas, bisa dibilang mirip-mirip seperti Lembang atau Puncak. Sayangnya kebun teh disini semuanya gersang, warna pun di dominasi coklat karena super panasnya dan tidak turun hujan di Makassar. Malino Highland di dominasi oleh kebun teh dan pegunungan yang berkabut sehingga sedikit sejuk walaupun panasnya terik.
Setelah dari Malino Highland, kami melanjutkan perjalan ke Air-Terjun-Ketemu-Jodoh sesuai rekomendasi dari Reynold selaku kuncen air terjun dan anak hitz Makassar. Perjalanan tidak terlalu jauh hanya ditempuh dengan setengah jam perjalanan. Sesampainya disana air terjunnya lumayan bersih karena memang sedang sepi pengunjung, namun air terjunnya tidak deras karena sedang kemarau panjang. Namun lumayan untuk merendam kaki setelah jalan kaki dari bawah sampai tempat air terjun.
Seminggu berlalu sangat cepat, ingin rasanya menetap lebih lama dan jalan-jalan ke semua tempat indah di Makassar, namun apa daya pekerjaan menunggu di Bandung. Terima kasih buat semua orang yang sudah membuat liburan di Makassar menyenangkan dan tidak terlupakan. See you when i see you, Makassar!