Minggu, 06 Desember 2015

Makassar Kodong

Ini kedua kali saya ke Makassar. Kali ini ngga cuman tiga hari tapi seminggu, yang berarti saya jalan-jalan kota Makassar dan sekitarnya. Perjalanan kali disponsori oleh kantor, jadi sebelum liburan saya dan Ibu harus mengurusi toko Siti Hajar yang ada di Pengayoman 38, mengurus per-notaris-an buat kontrak toko lima tahun yang akan datang, ketemu teman-teman Ibu dan blablabla. Hari kedua saya bertolak menuju Bone untuk menengok toko agen Siti Hajar. Perjalanan ditempuh dengan mobil selama lima jam, iya lima jam yang sangat menyiksa pantat! Untung di dalam mobil travel menggunakan AC selama perjalanan ke Bone, karena panasnya Sulawesi Selatan ngga masuk di akal, bisa bikin migrain dan emosi setiap saat. Ini sungguh ngga lebay, tapi sungguhan sesaui apa yang saya alami sendiri. Sesampainya di Bone, kami disambut ramah oleh Bu Tina dan keluarga, beliau adalah agen Siti Hajar yang sangat loyal kepada perusahaan kami. Setelah ramah tamah dan tentunya kami dijamu dengan makan siang yang subhanallah nikmat.
eh buah kaya rujak

kepiting isi telor

kepiting isi telor

es pisang ijo
Setelah disumakan siang dan dessert yang super nikmat, kami di ajak ke Pantai Pallete sekalian ngeliat sunset. Kapan lagi ngeliat sunset di Sulawesi yakan :)
cottage yang terbengkalai

pantai pallete

pantai pallete

pantai pallete


Setelah puas berkeliling kami kembali ke hotel untuk istirahat. Keesokan harinya kami di ajak jalan-jalan ke Goa Mampu yang berada di Desa Cabbeng Kec. Dua Boccoe. Konon katanya Goa Mampu ini berasal dari tujuh desa dan satu kerjaan yang dikutuk menjadi batu oleh entah berantah yang saya kurang jelas informasinya. Dari luar Goa ini terlihat biasa saja dan berbentuk seperti gunung, namun setelah masuk ke dalamnya saya sampai terkagum karena super indah dan luas sekali. Tour guide menjelaskan macam-macam batu yang bebrbentuk seperti manusia, lumbung padi, persawahan, air mancur. Sayangnya saya tidak mengabadikannya karena menurut saya itu sangat "mengganggu" hati saya.






Setelah puas main di dalam Goa Mampu kami bertolak kembali ke Makassar. Perjalanan malam ternyata lebih menyeramkan dibandingkan siang hari, karena para supirnya hanya menggunakan insting dan pengalaman saja, dimana sepanjang jalan tidak ada pembatas yang langsung jurang. Setelah menempuh 6 jam perjalanan kami sampai di Makassar dengan selamat. 

Hari selanjutnya kami bertamasya ke Bantimurung Waterfall yang berada di Maros. Bantimurung ini dahulu kala terkenal dengan kupu-kupu yang beragam warna, namun sekarang kupu-kupu tersebut dijual menjadi hiasan. Sayangnya saya tidak mendokumtasikan karena saya sedfih melihat kupu-kupu tersebut menjadi hiasan dibalik kaca. Waktu yang ditempuh dari kota Makassar ke Bantimurung hanya dua jam saja, saat kami kesana cuaca sedang mendung namun tetap panas yang paling dominan.









Hari terakhir kami mengunjungi Malino Highland dan Air terjun yang entah namanya super kewl, Air Terjun Ketemu Jodoh. Konon katanya orang mandi atau cuci muka disana akan segera bertemu jodohnya. Blah untungnya itu hanya omongan belaka dan saya pun tidak percaya hal-hal berbau 'konon katanya'. Dari Makassar menuju Malino ditempuh dengan dua sampai tiga jam sesuai dengan kondisi jalanan. Namun Malino patut dikunjungi karena udaranya yang sejuk dan tidak terlalu panas, bisa dibilang mirip-mirip seperti Lembang atau Puncak. Sayangnya kebun teh disini semuanya gersang, warna pun di dominasi coklat karena super panasnya dan tidak turun hujan di Makassar. Malino Highland di dominasi oleh kebun teh dan pegunungan yang berkabut sehingga sedikit sejuk walaupun panasnya terik.






Setelah dari Malino Highland, kami melanjutkan perjalan ke Air-Terjun-Ketemu-Jodoh sesuai rekomendasi dari Reynold selaku kuncen air terjun dan anak hitz Makassar. Perjalanan tidak terlalu jauh hanya ditempuh dengan setengah jam perjalanan. Sesampainya disana air terjunnya lumayan bersih karena memang sedang sepi pengunjung, namun air terjunnya tidak deras karena sedang kemarau panjang. Namun lumayan untuk merendam kaki setelah jalan kaki dari bawah sampai tempat air terjun.



Seminggu berlalu sangat cepat, ingin rasanya menetap lebih lama dan jalan-jalan ke semua tempat indah di Makassar, namun apa daya pekerjaan menunggu di Bandung. Terima kasih buat semua orang yang sudah membuat liburan di Makassar menyenangkan dan tidak terlupakan. See you when i see you, Makassar! 


Rabu, 28 Oktober 2015

"Sesederhana-sederhananya sebuah perjumpaan, di dalamnya, Tuhan selalu menyelipkan sebuah alasan. Sesingkat-singkatnya pertemuan, di dalamnya, Tuhan selalu menyelipkan sebuah tujuan."

Rabu, 14 Oktober 2015

Kemana Aja Asal Sama Kalian


Setelah drama sekian lama akhirnya Ghibah Berkah aka Ndes Ndes pergi liburan. Rencana awal pergi ke Curug Leuwi Hejo yang hits banget karena liat instagramnya Martin, sampai sana subhanallah manusia tumpah ruah, ngga bisa leyeh-leyeh, God Bless VSCO deh pokonya karena sesungguhnya curugnya biasa banget. Semuanya diluar dugaan kita semua, bener juga kata-kata don't expectation too much. Ngga mau rugi waktu akhirnya kita semua spontan ingin rafting aja biar ngga rugi udah bawa baju dan emang ingin main air. Setelah googling sana sini dapetlah tempat rafting di Ciawi, trek raftingnya pun 11km! Mungkin kita jarang liburan bareng karna satu dan lain hal, tapi rasanya menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama kalian. Ku mau kemana aja asal sama kalian deh, Ndes!




Jumat, 09 Oktober 2015

Welkom 23

27 September 2015, i was surprise and super happy because these people gave me a very touching surprises. From jokes wants decoration Lego and they like a fairy godmother to grant my request. Every year they failed to give me a surprise but this year they successfully made i can't stop smiling. God was good to send these people in my life, and I never stopped grateful although sometimes they very amoral. Thank you Ragil, Saski, Enryco, and Ichsan to always be there when hard and happy in my life. Long life you guys!












Selasa, 15 September 2015

Ghibah Berkah

Please meet my beautiful person, inside and out. Who making the world a better place, just by being in it. Who always sharing in my happiest moments, and for genuinely feeling the same for listening to my saddest stories and radiating compassion and empty from wherever you are. I called them, Ghibah Berkah!



ragilo, anyu, cas















Thank you for giving me these reasons, and a million more, to be thankful for.